Kamis, 30 Juli 2015

Plesiran menyang Dieng

 WISATA DIENG

Telaga WarnaTelaga Warna adalah objek wisata yang terletak di Dieng, Kecamatan Kejajar Wonosobo. Telaga Warna merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah. Jarak objek wisata Telaga Warna dengan Wonosobo sekitar 26 Km dapat ditempuh dengan rute Arah utara kota Wonosobo, dengan menggunkan bus jurusan Wonosobo – Dieng Batur.
Telaga Warna memiliki keunikan tersendiri berkaitan dengan warna telaga. Terkadang berwarna hijau dan kuning atau berwarna warni mirip pelangi karena Telaga Warna memiliki kandungan sulfur yang cukup tinggi. Objek Wisata Telaga Warna banyak dikunjungi oleh turis domestik maupun mancanegara, karena keindahannya, disamping itu hawa udaranya yang segar. untuk masuk ke objek wisata telaga warna penggunjung dikenakan biaya tiga ribu rupiah. Telaga warna  memang terkenal memiliki keunikan dan keindahan yang memukau. Dimana air telaga bisa berubah-ubah warna ketika terkena cahaya matahari. Seperti berwarna hijau dan kuning, sampai berwarna mirip pelangi. Ini dikarenakan, air telaga warna memiliki kandungan sulfur yang cukup tinggi. Nah, buat kamu yang ingin melihat indahnya telaga warna, kamu hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 6.000,- per orang.
Kawah  Sikidang dalah sebuah Kawah yang airnya selalu mendidih dan menyemburkan gas yang beraroma belerang. Orang menjulukinya Kawah Sikidang. Disebut Sikidang karena semburannya selalu berpindah-pindah tempat, seolah melompat-lompat seperti Kijang yang sedang berlari. Kawah ini berbeda dengan kawah yang ada di pegunungan Jawa Barat maupun Jawa Timur.Kawah Sikidang Disini Kawah tidak berada di puncak gunung, melainkan di daratan yang menyerupai sebuah sumur, sehingga wisatawan dapat menyaksikan aktifitas kawah ini dari jarak yang cukup dekat,bahkan sampai di bibir kawah.Kawah Sikidang Selain Kawah Sikidang, terdapat juga kawah-kawah lain yang masih berada di kawasan Dieng yaitu Kawah Sikendang, Kawah Sileri, Kawah Candradimuka, Kawah Sinila, Kawah Timbang, Kawah Pager Kandang dan Kawah Sipandu
Candi Arjuna merupakan salah satu bangunan candi di Kompleks Percandian Arjuna, Dieng. Di kompleks ini juga terdapat Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Candi Arjuna terletak paling utara dari deretan percandian di kompleks tersebut. Sementara itu, Candi Semar adalah candi perwara atau pelengkap dari Candi Arjuna. Kedua bangunan candi ini saling berhadapan. Seperti umumnya candi-candi di Dieng, masyarakat memberikan nama tokoh pewayangan Mahabarata sebagai nama candi.
Candi Arjuna berukuran 6 x 6 m dan menghadap ke arah barat. Pada pintu masuk dan relung-relungnya dihiasi kala makara. Atap candi berjenjang dengan menara-menara kecil di setiap sudut. Ditemukannya prasasti berangka tahun 731 Caka (809 M) di dekat Candi Arjuna dapat menjadi petunjuk pembangunan candi sekitar awal abad IX M. Lingkungan sekitar candi juga kurang mendukung pemeliharaan. Lahannya sudah lama digarap penduduk untuk lahan pertanian tanaman kentang, sayur-mayur, dan bunga-bungaan.
Mulai tahun 2010 kompleks Candi Arjuna mulai digunakan untuk pengembangan wisata yang dikemas oleh Dinas Pariwisata Banjarnegara dan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata). Mereka menyelenggarakan acara budaya tahunan yang telah dikenal dengan nama DCF (Dieng Culture Festival).

























Rabu, 17 Juni 2015

PDR Ziaroh nyang wonobodro Jilid I

Makam Auliya Wonobodro  

Di desa Wonobodro kecamatan Blado ada Makam Auliya Wonobodro. Komplek makam ini terdapat beberapa makam tokoh penyebar agama Islam, seperti Sunan Maulana Malik Ibrahim atau Makdum Ibrahim As-Samarkandy atau biasa dikenal sebagai Syeikh Maulana Maghribi.

Di bukit Wonobodro ini juga terdapat makam Ki Ageng Wonobodro atau yang biasa disebut sebagai Ki Ageng Pekalongan karena beliaulah pendiri Kota Pekalongan.

Di desa Wonobodro terdapat dua kekuasaan kepemimpinan. Yaitu lurah sebagai kepala desa dan lurah sebagai pimpinan makam. Ini dikarenakan bahwa tanah makam Wonobodro adalah tanah perdikan. Tanah perdikan adalah tanah yang dimerdekaan oleh kerajaan pada masa lalu dikarenakan jasanya kepada raja. Mengingat bahwa makam yang ada di Wonobodro adalah makam para tokoh yang sangat penting.
Tim Ekspedisi Budaya Desa Perbatasan tidak dapat mencari informasi tentang kawasan yang berada dalam pagar makam. Akan tetapi tim ekspedisi mendapatkan beberapa informasi peninggalan para Auliya Wonobodro.
 




Sedikit atau banyak tetep berangkat karna udah buat kesepakatan dan harus di laksanakan hehehe nggak juga sih,, tapi cah ndalan tetep semangat,,
berani biki gebrakan, heheheh

Allahu Akbar



 

Haflah 1 th " Padepokan Dalan Rokel"

Parasantri Padepokan Dalan Rokel Mengadakan Acara Hafla Penutupuan 1Tahun Pertamanya 
Tanggal 8 bulan Juni 2015 
Dalan Rokel di asuh oleh Pak. Ustad M. Candri Mawan
dan Alhamdulillah pas haflah  romo kyai abu said jaelani bisa datang / rawuh di acara tersebut,,
mugi mugi barokah lan saget istiqomah

 
Sedulur Dalan Rokel














Biarpun Sederhana tapi nikmat kekeluargaan ada, karena ini adalah acara bersama jadi lebih nikmat bila bisa di syukuri bersama, ndak perlu di perdepatkan yang ndak akan habisnya


PDR SIAP BERI DOBRAKAN. . . . !!!!